ADDRESS: Papua
PHONE: (belum tersedia)
E-MAIL: [email protected]
Oleh: Sellina Aurora Pengantar Di suatu festival anak pada Hari Anak Nasional, saya duduk menikmati
Pengetahuan adalah alat pembebasan—dan dalam konteks Papua, akses terhadap pengetahuan adalah bentuk perlawanan. Kategori Pendidikan
Oleh: Sellina Aurora Pengantar Di suatu festival anak pada Hari Anak Nasional, saya duduk
Oleh: Varra Iyaba Syukur Bagimu Tuhan Allah Maha Kudus, Alam Semesta, dan Leluhur Bangsa
Oleh: Warya Dia yang katanya lemah,Namun saat buldoser datang menerkam,Dialah yang pertama menentangSeperti akar
Penulis : Abed Nego Tabuni Pendahuluan Isu gender menjadi isu yang sangat penting diperhatikan
Oleh : Yokbeth Fele Tentang Seks dan Seksualitas Banyak karya seni lukis dan seni
“Kata orang cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya, namun mengapa cinta itu tak saya
Syukur kepada Tuhan Allah Maha Kudus, Alam Semesta, dan Leluhur Bangsa Papua yang senantiasa
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Pada 5 Juni 2025, Mahasiswa UKM Dhealing Universitas
Salut untuk Perempuan muda papua yang punya inisiatif ini, sebuah model penguatan suara Perempuan papua ditengah himpitan ketidakadilan yang harus dijalaninya. Selama bekerja dengan isu Perempuan di Papua, terutama untuk mendokumentasikan situasi Perempuan papua, hal yang menjadi tantangan tersendiri adalah bagaimana mengajak Perempuan untuk bersuara atas ketidakadilan yang dialaminya, karena Perempuan punya banyak sekali pertimbangan untuk sampai di titik untuk bercerita/berbicara tentang situasi tersebut. Dengan lahirnya media ini, ada sebuah harapan untuk bisa menyambung suara-suara Perempuan papua yang mungkin tidak sempat dia sendiri suarakan, tentunya dengan ruang bercerita yang aman dan tidak menjadikan Perempuan itu kembali sebagai korban. Semoga, Aneta menjadi ruang yang aman untuk mengangkat dan menulis cerita-cerita Perempuan Papua yang lebih personal baik yang mengalami maupun yang survive ditengah ketidakadilan. Semangat bertumbuh dan sukses untuk Aneta.
Melania Pasifika – Papuan Women’s Working GroupSelamat untuk web Aneta yang telah diluncurkan. Belum banyak pemikiran-pemikiran perempuan Papua yang di publikasi dengan hadirnya web Aneta semoga semakin banyak perempuan yang menulis. Perempuan diberbagai wilayah di dunia yang melakukan perjuangan pembebasan mengambil peran yang sama dengan laki-laki, perempuan tidak dipandang sebelah mata. Banyak perempuan yang menjadi martir. Di Argentina mama-mama yang dipimpin oleh Estela Barnes De Carlotto dan tergabung dalam asisiasi Plaza de Mayo menjadi penggerak demontrasi menuntut anak-anak mereka yang dihilangkan paksa. Mirabal bersaudara yang menentang resim Trujilo di Repubik Dominika, Dolores Huerta, Angela Davis, Sojourner Truth, Josefina Fierro di Amerika, Celia Sanchez di Cuba, Digna Ochoa, Komandante Ramona di Mexico, Rigorbeta Menchu di Guatemala, Argelia Laya di Venezuela, Transito Amaguana di Ekuador, Domitilia Barrios De Chungara di Bolivia, Lelia Gonzalez di Brazil, Josina Mutemba di Mozambik, Muki Rosa Bonaparte di Timor Leste hingga Yosepha Alomang di Papua. Selamat berkarya Aneta.
Ibiroma WamlaIndonesia butuh lebih banyak Jurnalis Perempuan untuk menulis tentang dirinya sendiri. Ada begitu banyak kasus yang memposisikan Perempuan sebagai korban langsung ataupun korban tak langsung. Dan bisa saja menjadi pelaku kejahatan akibat situasi yang terpaksa. Dalam kondisi ini, Jurnalis Perempuan yang dapat menjangkau lebih dalam akar masalah. Karena Perempuan dapat lebih terbuka berbicara kepada sesamanya, yakni kepada Jurnalis Perempuan. Kehadiran Media Online "Aneta", dapat menjadi wadah bagi calon-calon Jurnalis Perempuan untuk mulai berkarya dalam Jurnalisme Digital; Jurnalistik Masa Kini.
Alex Tethool, Jurnalis & Pegiat Literasi di PapuaHarapan adalah hal yang sangat kita butuhkan saat ini, lebih dari sebelumnya. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kehadiran Media Aneta sebagai media perempuan yang memiliki spirit untuk membangun harapan di tengah ketidak-adilan yang merajalela saat ini dan narasi besar perjuangan yang seringkali meminggirkan peran perempuan Papua. Dengan mengambil nama Aneta yang terinspirasi dari sosok Angganeta Manufandu–seorang perempuan pejuang keadilan dan pemimpin Gerakan Koreri di Biyak–saya pikir Media Aneta bukan hanya sedang mengajak kita untuk mengingat sosok-sosok pejuang perempuan Papua namun juga mengajak untuk melakukan refleksi melalui cerita-cerita dan pengalaman perempuan yang sering dipinggirkan. Semoga Media Aneta dapat menjadi ruang refleksi kolektif bagi gerakan perempuan hari ini, karena hanya melalui refleksi kolektif lah kita akan menemukan harapan dalam setiap aksi.
Mutiara Ika Pratiwi (Mahardhika)Aneta ini inisiatif yang berharga sekali. Semoga sebagai media, aneta akan membantu kita (pembaca) untuk mengenal, menghargai, dan menarik inspirasi dari kerja, pemikiran, dan pengalaman perempuan Papua.
Ligia GiayDi tanah Papua, menjadi perempuan bukan sekadar soal identitas biologis atau sosial. Itu adalah posisi
Perjuangan perempuan Papua adalah perjuangan untuk hidup bermartabat—bebas dari kekerasan, penindasan, dan penghapusan suara. Kategori
Aneta lahir sebagai respons atas kekosongan itu. Kami adalah media alternatif yang hadir untuk mendokumentasikan, menyuarakan, dan memperjuangkan pengalaman serta pengetahuan perempuan Papua dan kelompok marjinal.
Email: [email protected]
Kontak: +62 …
“Aneta menjadi ruang berpikir, berlawan, dan bertutur bagi perempuan dan kelompok marjinal untuk masa depan yang adil, setara, dan tanpa diskriminasi.”
Aneta @2025