Mengapa Aneta Hadir?

Info Kontak

  • Home  
  • Metabolisme Sosio-Ekonomi : Catatan dari Diskusi di Kampung Bersama Pusaka
- Lingkungan & Hak Adat

Metabolisme Sosio-Ekonomi : Catatan dari Diskusi di Kampung Bersama Pusaka

Oleh: Frangky Samperante Metabolisme sosial atau metabolisme sosioekonomi adalah rangkaian aliran material dan energi yang terjadi antara alam dan masyarakat, yang dikendalikan oleh manusia, namun besaran dan keragamannya sangat bergantung pada budaya tertentu, atau rezim sosiometabolik. Proses metabolisme sosial dimulai dengan pengambilan material dan energi dari alam oleh manusia. Ini dapat diubah dan diedarkan untuk […]

Oleh: Frangky Samperante

Metabolisme sosial atau metabolisme sosioekonomi adalah rangkaian aliran material dan energi yang terjadi antara alam dan masyarakat, yang dikendalikan oleh manusia, namun besaran dan keragamannya sangat bergantung pada budaya tertentu, atau rezim sosiometabolik.

Proses metabolisme sosial dimulai dengan pengambilan material dan energi dari alam oleh manusia. Ini dapat diubah dan diedarkan untuk dikonsumsi dan akhirnya dibuang kembali ke alam itu sendiri. Masing-masing proses ini mempunyai dampak lingkungan yang berbeda-beda, bergantung pada cara pelaksanaannya, jumlah bahan dan energi yang terlibat dalam proses, area terjadinya, waktu yang tersedia, atau kapasitas regeneratif alam.

Pada rezim kapitalistik, pengerukan sumber daya alam masif dilakukan untuk memasok energi dan aliran material bagi reproduksi fisik dan kepentingan kapital, dalam prosesnya menimbulkan kerusakan lingkungan alam dan krisis sosial.

Eksternalitas ekonomi keruk mengakibatkan keretakan metabolik, mengancam kesinambungan hidup, mata pencaharian, dan daya dukung lingkungan.

Tanah Papua dalam incaran industri ekstraktif yang bebas bergerak hingga ke remote area, didukung kebijakan hukum, infrastruktur, dan aparatus negara. Pusaka memfasilitasi diskusi perempuan adat di kampung, salah satu elemen masyarakat adat terdampak, mereka yang berada di garis depan untuk mengamankan wilayah kehidupan dan mata pencaharian dari tanah, dusun, dan hutan adat. Belajar dari konsumsi dan usaha masyarakat sendiri. Memetakan perubahan dan ancaman ekonomi baru, membedah materi dan istilah asing berbau bisnis, proyek finansialisasi alam dan perdagangan, yang merubah secara cepat biofisik dan menggerus metabolisme sosial. Mendiskusikan nilai dan bentuk mata pencaharian yang adil dan berkelanjutan.

Frangky Samperante adalah Direktur Yayasan Pusaka Bentala Rakyat yang telah lama bekerja untuk mengadvokasi Hak Masyarakat Adat di Tanah Papua.

Tentang Aneta

Aneta lahir sebagai respons atas kekosongan itu. Kami adalah media alternatif yang hadir untuk mendokumentasikan, menyuarakan, dan memperjuangkan pengalaman serta pengetahuan perempuan Papua dan kelompok marjinal. 

Kontak: +62 …

Visi

“Aneta menjadi ruang berpikir, berlawan, dan bertutur bagi perempuan dan kelompok marjinal untuk masa depan yang adil, setara, dan tanpa diskriminasi.”

Aneta @2025