• Home  
  • Mewujudkan Keadilan Gender di Tanah Papua
- Hak Perempuan

Mewujudkan Keadilan Gender di Tanah Papua

Perjuangan perempuan Papua adalah perjuangan untuk hidup bermartabat—bebas dari kekerasan, penindasan, dan penghapusan suara. Kategori Hak Perempuan di Aneta hadir untuk memperjuangkan ruang, perlindungan, dan pengakuan terhadap hak-hak dasar perempuan Papua. Ruang ini menggambarkan berbagai persoalan yang masih dihadapi: pernikahan paksa, kekerasan dalam rumah tangga, stigma terhadap penyintas, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan […]

Perjuangan perempuan Papua adalah perjuangan untuk hidup bermartabat—bebas dari kekerasan, penindasan, dan penghapusan suara.

Kategori Hak Perempuan di Aneta hadir untuk memperjuangkan ruang, perlindungan, dan pengakuan terhadap hak-hak dasar perempuan Papua. Ruang ini menggambarkan berbagai persoalan yang masih dihadapi: pernikahan paksa, kekerasan dalam rumah tangga, stigma terhadap penyintas, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan keadilan hukum.

Di tengah tekanan budaya patriarkal dan ketidakpedulian negara, perempuan Papua terus menyuarakan keadilan gender yang berpijak pada pengalaman lokal. Mereka membentuk komunitas belajar, ruang pengaduan berbasis komunitas, dan memperjuangkan kebijakan yang adil bagi perempuan di tingkat kampung hingga provinsi.

Relevansi

Mendorong hak perempuan bukan agenda asing atau barat, tetapi kebutuhan mendesak di tanah Papua. Dengan mendefinisikan ulang keadilan gender berdasarkan pengalaman dan konteks lokal, perempuan Papua membangun strategi perlawanan yang otonom dan membebaskan. Kategori ini menjadi ruang untuk menegaskan bahwa hak perempuan adalah hak asasi yang tidak bisa ditunda.

Tentang Aneta

Aneta lahir sebagai respons atas kekosongan itu. Kami adalah media alternatif yang hadir untuk mendokumentasikan, menyuarakan, dan memperjuangkan pengalaman serta pengetahuan perempuan Papua dan kelompok marjinal. 

Kontak: +62 …

Visi

“Aneta menjadi ruang berpikir, berlawan, dan bertutur bagi perempuan dan kelompok marjinal untuk masa depan yang adil, setara, dan tanpa diskriminasi.”

Aneta @2025