Oleh: Warya
Dia yang katanya lemah,
Namun saat buldoser datang menerkam,
Dialah yang pertama menentang
Seperti akar yang tak ingin dicabut.
Dia yang katanya lemah,
Namun saat senapan pemburu menyalak di ujung senja,
Dialah yang suara penolakannya
Bahkan lebih nyaring dari kasuari.
Dia yang katanya lemah,
Namun paling memahami bahwa hutan
Bukanlah sekadar tempat perut mencari makanan,
Tapi tubuh Ibu yang perlu dirawat.
Dia yang katanya lemah,
Namun tak disadari,
Dialah yang paling berani menolak ketidakadilan,
Menolak dijual,
Bahkan menolak mati pelan-pelan.
Dia adalah perempuan pemberani Penjaga hutan terakhir
Yang menghidupkan kita dan anak cucu kita
Di dunia yang tidak sepenuhnya mati.